Diceritakan pada jaman dahulu ada satu tempat yang berupa daratan dan sungai, tempat tersebut terletak di sebelah timur. Daratan dan tempat yang kelihatannya kotor, yaitu tempat dimana tidak ada orang yang memeliharanya. Sehingga tempat tersebut agak angker. Terlihat dari sebelah barat ada tiga orang yaitu dua orang laki-laki dan satu orang perempuan. Ketiga orang tersebut berjalan beriringan kearah daratan sebelah timur atau kearah sungai. Setelah tiba dipinggir sungai, seorang perempuan dari ketiga orang tersebut berkata kepada teman laki-lakinya “mari kita buat daratan ini menjadi sebuah desa atau perkampungan”, kemudian teman laki-lakinya menjawab “mari kita buat desa karena kelihatannya dekat dengan sungai”. Kata wanita tersebut “ kita ciptakan saja desa dengan nama desa Datar, supaya desa ini mudah diingat dimana-mana.
Beberapa menit kemudian datang tujuh orang sedang menelusuri daratan samping sungai, ketujuh orang datang dari arah utara. Ketiga orang tadi mengajak ketujuh orang tersebut “bagaimana kalau kita ciptakan daratan dan sungai ini menjadi desa dengan nama desa datar?” ketujuh orang tersebut menolak “ saya akan menciptakan desa di pasir seureuh”. Kemudian ketujuh orang tersebut berjalan ke pasir seureuh yang mereka sebut dengan nama desa Bunder. Dan ketiga orang tadi tetap bersikukuh menciptakan desa Datar di daratan pinggir sungai tersebut. Beberapa hari kemudian daratan pinggir sungai tersebut tercipta menjadi desa yang dikenal dengan nama desa Datar.
Jadi nama desa Datar itu berasal dari daratan dan sungai. Diberi nama desa Datar supaya dikenal dimana-mana atau supaya mudah diingat.
Sejak berdiri desa Datar telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Desa dengan masa jabatan yang berbeda, dengan urutan sebagai berikut :
- Tahun 1927 – 1932
- Tahun 1933 – 1950
- Awi Cahyana Tahun 2002 – 2007
- Dasim Tahun 2007 – 2012
- Wartono Tahun 2012-2017
- Wartono Tahun 2017-2023
- Wartono Tahun 2023-2029